Monday, January 18, 2010

DIALOG ULAMA WAHHABI VS ANAK BAU KENCUR


Pada bulan Desember 2009, organisasi al-Irsyad Jember mengadakan pelatihan akidah Syi'ah selama lima hari. Di antara pembicaranya adalah seorang tokoh Wahhabi dari Malang, Agus Hasan Bashori Lc, M.Ag, yang dikenal dengan Ustadz Abu Hamzah. Ia dikenal dengan Ustadz Salafi yang memiliki jam terbang tinggi. Beberapa perguruan tinggi salafi, membanggakan Abu Hamzah karena menjadi salah satu dosen tamu istimewanya.

Ternyata dalam pelatihan yang semula difokuskan pada persoalan ajaran Syi'ah, Abu Hamzah juga memberikan materi tentang bid'ah, dengan mengkaji kitab Ushul al-Bida', karangan Ali Hasan al-Halabi, ulama Wahhabi dari Yordania yang murid Syaikh Nashir al-Albani.

Dalam materi yang disampaikannya, Abu Hamzah berkata begini, "Bid'ah dalam beribadah adalah membuat cara-cara baru dalam ibadah yang belum pernah diajarkan pada masa Rasulullah saw, seperti membaca sholawat yang disusun oleh kalangan ulama shufi, berdoa dengan doa-doa yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw dan sahabat dan berdzikir secara keras dan bersama-sama sehabis shalat berjamaah."
Mendengar pernyataan ini, seorang peserta yang masih belum selesai S1 di STAIN Jember bertanya kepada Abu Hamzah, "Kalau bapak mendefinisikan bid'ah seperti itu, kami punya tiga pertanyaan berkaitan dengan konsep bid'ah yang Anda sampaikan.

Pertama, bagaimana dengan redaksi shalawat yang disusun oleh Sayyidina Ali, Ibnu Mas'ud, Imam al-Syafi'i dan lain-lain, yang jelas-jelas tidak ada contohnya dalam hadits Rasulullah saw. Beranikah Anda mengatakan bahwa dengan sholawat yang mereka susun, berarti Sayyidina Ali, Ibnu Mas'ud, Imam al-Syafi'i itu termasuk ahli bid'ah?

Kedua, kalau Anda menganggap doa-doa yang disusun oleh para ulama termasuk bid'ah, bagaimana Anda menanggapi doa yang disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal, yang dibaca oleh beliau selama 40 tahun dalam sujud ketika shalat. Beliau membaca doa berikut itu:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسَ الشَّافِعِيِّ
"Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan Muhammad bin Idris al-Syafi'i".
Doa ini dibaca oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam setiap sujud dalam shalatnya selama empat puluh tahun. Pertanyaan kami, beranikah Anda menganggap Imam Ahmad bin Hanbal termasuk ahli bid'ah yang akan masuk neraka?

Ketiga, kalau Anda menganggap berdzikir secara berjama'ah itu bid'ah, bagaimana Anda menanggapi Ibnu Taimiyah yang melakukan dzikir jama'ah setiap habis sholat shubuh, lalu dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah sampai Matahari naik ke atas, dan ia selalu menatapkan matanya ke langit. Padahal apa yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah ini tidak ada contohnya dari Rasulullah saw. Pertanyaan kami, beranikah Anda menganggap Ibnu Taimiyah termasuk ahli bid'ah dan ahli neraka?"

Mendengar pertanyaan ini, akhirnya Abu Hamzah diam seribu bahasa, tidak bisa menjawab. Dan akhirnya dia membicarakan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan. Dan begitulah, Ustadz Abu Hamzah yang pernah berguru kepada banyak Syaikh Wahhabi di Saudi Arabia itu, dikalahkan oleh seorang anak bau kencur yang belum selesai meraih gelar S1 di STAIN Jember. Wallahu a'lam.






Jangan lupa baca yang ini juga



44 comments:

Anonymous August 22, 2010 at 2:06 AM  

pertanyaannya:
1. apakah dialog tersebut benar dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya?
2. kalaupun dialog tersebut benar ada, apakah isi pertanyaannya seperti itu?
3. kalaupun memang benar isi pertanyaannya seperti itu, darimanakah penanya (mahasiswa STAIN tsb) mendapatkan data mengenai isi pertanyaannya?
4. kalaupun data pertanyaan si penanya dapat dari buku atau sumber lainnya, bisakah buku atau sumber lain tersebut ditunjukkan & apakah bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya?

Anonymous September 20, 2010 at 8:42 PM  

hallooo....
pertanyaannya kenapa tidak ada yang menanggapi ya?

Anonymous October 4, 2010 at 5:26 AM  

sya kira sangat janggal sekali syech imam ibnu taimiyah melkukan zikir bareng,,
spertiyna mereka dusta

Anonymous October 4, 2010 at 5:29 AM  

''HATUBURHANAKUM INKUNTUM SHODIQIN'' kalau memang yg anda katakan itu benar mana buktinya? jangn berdusta

Anonymous October 27, 2010 at 9:14 PM  

anjing2 wahabi muncul....dasar hati batu...dikasih fakta malah bantah !!!!

Anonymous November 1, 2010 at 4:05 PM  

wahabi emang anjingnya Inggris

Mr.Mung November 8, 2010 at 3:08 PM  

jangan suka menyalahkan orang lain, perbanyak belajar, perbanyak cari ilmu, baca kitab (yg ada gurunya) baca buku, jadi tidak gampang menyalahkan dan mengkafirkan orang lain.
BAHAYA TUH!
kalau inget denger Kata Pak Kyaiku orang yang suka mengkafirkan dan menyalahkan amalan orang lain termasuk golonganya orang yang masih sedikit baca kitabnya. baru tau 1 atau 2 kitab, sudah setiap saat buat pegangan dan buat mengkafirkan orang lain.

Tinggalkan nama dan email jadi bisa saling mengenal. sesama muslim koq sombong.... hehe...

Anonymous November 9, 2010 at 11:00 PM  

salam damai buat NU...

ummati December 2, 2010 at 7:52 AM  

salam damai dari UMMATI

Anonymous December 19, 2010 at 8:10 PM  

NU memang top untuk memplintir hadist....sbg contoh...nabi melakukan puasa NU melakukan perayaan....menyamakan antara org. yg masih hidup dgn yg sudah meninggal...inilah korban dari snouck hurgronje.

Anonymous March 16, 2011 at 9:27 PM  

Berita dari anak yang menamakan diri bau kencur (mohon maaf karena kami tidak mengetahui nama saudara saya yang bau kencur ini) sepertinya tidak lengkap, saran saya kepada pada pengunjung web ini untuk melihat kelengkapan berita di :

http://www.gensyiah.com/dialog-ulama-wahhabi-vs-anak-bau-kencur-bag-1.html

maturnuwun, sugeng maos

Anonymous April 18, 2011 at 11:59 PM  

kelanjutan berita tentang dialog bisa didapatkan di :
http://www.gensyiah.com/dialog-ulama-wahhabi-vs-anak-bau-kencur-bag-2.html

Silakan tinggalkan komentar anda di situs tersebut.
Terima kasih

Anonymous May 7, 2011 at 10:48 AM  

Saya sudah mengunjungi http://www.gensyiah.com/dialog-ulama-wahhabi-vs-anak-bau-kencur-bag-2.html pada tanggal 26 April. Dan saya juga meninggalkan komentar atau pertanyaan kepada bapak Abu Hamzah. Tetapi entah kenapa, pertanyaan saya tersebut diabaikan dan masih menunggu moderasi. padahal komentar-komentar yang ditulis pada tanggal-tanggal setelah saya memposting pertanyaan tersebut sudah ditampilkan.

Berikut saya kutipkan pertanyaan yang saya sampaikan di URL tersebut:

"Bapak Abu Hamzah, saya adalah seorang yang sedang belajar tentang Islam. Saya anak muda yang lahir dan tumbuh dari kalangan Nahdliyyin, dan saya terbuka dengan segala macam pemikiran, karena itu yang diajarkan oleh ulama kami di NU. saya tertarik dengan ulasan Bapak. namun, ada beberapa hal yang menurut saya perlu Bapak klarifikasi lagi:

1. Bapak katakan :

“Bid’ah secara bahasa adalah membuat hal baru tanpa ada contoh sebelumnya. Hal baru ini ada yang hasanah (baik) dan ada yang sayyiah (buruk). Persis sebagaimana sunnah, secara bahasa sunnah adalah thariqah dan sirah (jalan atau cara yang ditempuh), maka secara bahasa, ada sunnah hasanah dan ada sunnah sayyiah, ada sunnah Nabi dan ada sunnah selain Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam”.

Sunnah Hasanah adalah sunnahnya Nabi, sedang sunnah sayyiah adalah sunnahnya bukan nabi. Lalu: Bid’ah hasanah itu bid’ah-nya siapa? yang sayyiah bid’ahnya siapa?

2. Bapak katakan:

“Namun secara istilah yang dimaksud dengan sunnah adalah sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan yang dimaksud dengan bid’ah adalah hal baru yang menyalahi Sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Oleh karena itu secara istilah, setiap sunnah itu hasanah dan setiap bid’ah itu sayyiah”.

Apa yang membuat Bapak sampai pada kesimpulan bahwa yang hasanah itu sunnah, sedang yang sayyiah itu bid’ah? Definisi istilahi Bapak menurut saya arbitrer tanpa disertai argumen ataupun dalil yang memadai. Mohon maaf pak, model penjelasan semacam itu sulit dicerna oleh akal saya. karena antara yang di atas dengan yang dibawahnya sama sekali tidak menunjukkan ketersambungan.

3. Bapak katakan:

“Apa yang dilakukan oleh Imam syafi’i sah dalam agama Islam, tidak ada larangan sama sekali. Siapa pun dari kita boleh menulis di mukaddimah khutbah atau kitab tahmid dan shalawat dari rangkaian sendiri asal isinya tidak bertentangan dengan syara’”.

Ini pula yang selama ini dipahami oleh orang-orang NU pak. Kita diperbolehkan melakukan hal-hal baru (bid’ah) asal tidak melanggar rambu-rambu syari’ah (hasanah). Jadi apa bedanya pemahaman Bapak dengan pemahaman orang-orang NU?

4. Bapak mengutip dari Imam Syafi’i:

“Apa saja yang baru yang menyalahi al-Qur’an atau Sunnah atau atsar atau Ijma’, maka ini adalah bid’ah dhalalah (tersesat).”

Pak, mengapa Imam Syafi’i repot-repot menyebut kata “Bid’ah dhalalah” jika semua bid’ah itu dhalalah? mengapa beliau tidak cukup menyebut kata bid’ah saja?

5. Bapak katakan:

“Yang saya katakan adalah “seperti membaca sholawat yang disusun oleh kalangan ulama shufi.” Sementara ibnu Mas’ud, Imam Syafi’i bukan ulama sufi, tetapi ulama ahlussunnah, jadi masalahnya jelas berbeda.”

Mengapa berbeda pak? substansinya kan sama. Hal baru yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah.

6. Saya sangat menyesal Bapak menjawab masalah ini di sini. Mengapa Bapak tidak langsung menjawab pada saat Dialog saat itu juga? Mengapa pak? bukankah itu akan lebih baik, karena akan ada counter-argument sehingga masalahnya menjadi clear. Mohon kejujuran Bapak: Apakah Diamnya Bapak pada saat itu karena memang bapak tidak menguasai masalah? sebagaimana yang disangkakan oleh artikel di atas?

Terima kasih pak. Mohon Bapak memberi penjelasan. Mohon maaf bila ada kata-kata yang membuat Bapak tidak berkenan".

Anonymous May 20, 2011 at 7:53 PM  

ciri2 orang2 NU salah satunya gampang mlintir-mlintir berita...malah terlihat kedangkalan ilmunya nih....artikel ini rasanya cocok untuk kebanyakan tukang becak dipinggir jalan....yah baiknya orang NU kalo cari uang jangan ngomong n bawa2 agama dah..lebih baik itu pasang iklan aja : "jika anda mempunyai masalah tanah, mencari tenaga keamanan gereja atau keamanan pasar...silahkan hubungi team aswaja NU atau banser..cukup rp.1000/orang dijamin masalah anda tuntas.." hahaha

Anonymous May 26, 2011 at 6:01 PM  

istighfar mas ente dosa ngomong gitu....
setiap kali orang sakit hati melihat postingan anda bertAMBbah satu dosa untuk anda....belum lagi kalo tidak sengaja mendoakan anda yang tidak baik2

Anonymous May 30, 2011 at 8:27 AM  

Catatan Hari:
Rumus=
Pentaklid Buta= Fanatik Ormas/organisasi/tokoh+tidak peduli hadis dhaif,palsu (semuanya boleh)+pemahaman terhadap dalil tidak seperti pemahaman nabi dan shahabatnya+berdebat tanpa dalil+menuduh seseorang yang bertauhid dengan Wahabi

Pengikut Nabi=Tunduk dengan dalil shahih+tidak meremehkan sunnah+berargumen dengan dalil shahih+tidak terkungkung satu ormas/kelompok/hizb+meyakini bahwa setiap ibadah harus ada tuntunannya

Saudara-saudara dari Nu dan selainnya termasuk kelompok yg mana?

Anonymous June 12, 2011 at 9:12 PM  

Wahabi terlalu dangkal

Anonymous June 12, 2011 at 9:21 PM  

di kasih bukti, masih aja ngelak, dasar WAHABI..
gak beda jauh dengan orang2 YAHUDI di dlm surat AL=Baqarah

Anonymous June 14, 2011 at 8:27 AM  

BLOG yang tidak Ilmiah....

Anonymous June 29, 2011 at 10:48 AM  

Sedih melihat umat ini saling hujat..hiks.hiks..hiks.

Anonymous July 11, 2011 at 8:01 AM  

blog ini miskin dalil yg bisa di pertanggung jawabkan

Anonymous July 16, 2011 at 12:32 AM  

Rasulullah bersabda: “Adapun setelah itu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Adapun seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan di dalam agama dan setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Muslim dalam Shahihnya 867)

Abdullah bin Umar berkata: “Setiap bid’ah itu sesat meskipun DIANGGAP BAIK oleh manusia.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Al-Madkhal ilas Sunan Al-Kubra I/180 no.191, Ibnu Baththah dalam Al-Ibaanah no. 205, dan Al-Lalika-i dalam Syarh Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaah no. 126)

Imam Malik (Imam Mazhab/Tabiut Tabi’in/guru Imam Syafi’i) rahimahullahu berkata: “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu bid’ah di dalam Islam dan MENGANGGAPNYA BAIK, maka ia telah menuduh bahwa Muhammad telah mengkhianati Risalah beliau. Karena Alloh berfirman: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian”, maka segala sesuatu yang pada hari itu bukan merupakan agama maka tidak pula menjadi agama pada hari ini.” Al-‘I’tisham (1/28).

Imam Syaukani berkata: ”Dan apabila telah tetap hal ini, jelaslah bagi yang memperhatikan (para pembaca) bahwasanya orang yang membolehkan maulid tersebut setelah dia mengakuinya sebagai bid’ah dan setiap yang bid’ah itu adalah sesat, berdasarkan perkataan Rasulullah, tidaklah dia (yang membolehkan maulid) mengatakan kecuali apa yang bertentangan dengan syari’at yang suci ini, dan tidak ada tempat dia berpegang kecuali hanya taqlid kepada orang yang MEMBAGI BID’AH TERSEBUT KEPADA BEBERAPA MACAM, yang sama sekali tidak berlandasakan kepada ilmu” (Risalah tentang Hukum Maulid oleh Asy-Syaukani).

Di dalam Sunan Ad-Darimi (210) dengan sanad yang shahih bahwa ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mendatangi manusia yang sedang berhalaqoh (duduk melingkar) di dalam Masjid. Di tangan mereka terdapat kerikil dan di antara mereka ada seorang pria yang mengatakan: “bertakbirlah seratus kali” maka orang-orang pun ikut bertakbir seratus kali dan menghitungnya dengan kerikil. Pria itu mengatakan: “bertahlil-lah seratus kali, bertasbihlah seratus kali” dan mereka pun melakukan perintahnya. Abdullah bin Mas’ud pun menemui mereka dan mengatakan : “Apa yang aku lihat kalian sedang mengerjakannya ini?” mereka mengatakan: “Wahai Abu ‘Abdirrahman! Ini kerikil yang kami menghitung dengannya takbir, tahlil dan tasbih.” Ibnu Mas’ud menukas: “Hitunglah kesalahan-kesalahan kalian, dan aku akan menjamin bahwa kebaikan kalian tidak akan tersia-siakan sedikitpun. Sungguh celaka kalian wahai umat Muhammad! Begitu cepatnya kebinasaan kalian! Lihatlah mereka, para sahabat Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi wa Salam masihlah banyak, baju beliau belumlah usang dan bejana beliau belumlah pecah. Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, apakah kalian merasa bahwa kalian berada di atas millah (agama) yang lebih memberikan petunjuk dibandingkan millah Muhammad? Ataukah kalian ingin membuka pintu fitnah?” Mereka mengatakan: “Demi Alloh wahai Abu ‘Abdurrahman! KAMI TIDAKLAH MENGINGINKAN MELAINKAN KEBAIKAN.” Abdullah bin Mas’ud menjawab: “BETAPA BANYAK ORANG YANG MENGINGINKAN KEBAIKAN NAMUN TIDAK MEMPEROLEHNYA...” Lihat as-Silsilah ash-Shahihah.

Anto July 16, 2011 at 12:33 AM  

Allah berfirman: “Katakanlah: Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat SEBAIK-BAIKNYA.” (QS. Al-Kahfi:103-104).
Imam Ibnu Katsir berkata, “Sesungguhnya ayat ini Makiyah (turun sebelum peristiwa hijrah dari Makkah ke Madinah), sebelum berbicara terhadap orang-orang Yahudi dan Nashara, dan sebelum adanya al-Khawarij (kaum pertama pembuat bid’ah) sama sekali. Sesungguhnya ayat ini umum meliputi setiap orang yang beribadah kepada Allah dengan jalan yang tidak diridhai Allah, dia menyangka bahwa dia telah berbuat benar di dalam ibadah tersebut padahal dia telah berbuat salah dan amalannya tertolak. (Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Quran al-Azhim)

Imam Syafi’i berkata: ”Barangsiapa yg MENGANGGAP BAIK suatu perbuatan berarti telah menetapkan suatu syari’at.” (Al-Mankhuul oleh Imam Ghozali hal. 374)
Imam Syafi’i berkata: ”Sesungguhnya ANGGAPAN BAIK hanyalah menuruti selera hawa nafsu.” (Ar-Risalah hal. 507)

Abdullah bin Umar ra. adalah sahabat Nabi yang paling keras dalam menentang segala macam bid’ah dan beliau sangat senang dalam mengikuti As-Sunnah. Dari Nafi’, pada suatu saat mendengar seseorang bersin dan berkata: ”Alhamdulillah was sholatu was salamu’ala Rasulillah.” Berkatalah Abdullah bin Umar ra.: ”Bukan demikian Rasulullah shollallahu ’alaihi wasalam mengajari kita, tetapi beliau bersabda: ’Jika salah satu di antara kamu bersin, pujilah Allah (dengan mengucapkan): Alhamdulillah’, tetapi beliau tidak mengatakan: ’Lalu bacalah sholawat kepada Rasulullah!" (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Kitab Sunan-nya no. 2738 dengan sanad yang hasan dan Hakim 4/265-266)

Sa'id bin Musayyab (tabi’in) melihat seseorang mengerjakan lebih dari 2 rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah" (Shahih, diriwayatkan oleh Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra II/466, Khatib Al Baghdadi dalam Al Faqih wal mutafaqqih I/147, Ad Darimi I/116)

Sufyan bin Uyainah (tabiut tabi’in) mengatakan: Saya mendengar Malik bin Anas (imam mazab/tabiut tabi’in/guru imam Syafi’i) didatangi seseorang yang bertanya: Wahai Abu Abdillah dari mana saya harus melaksanakan ihram (untuk haji/umrah)? Imam Malik mengatakan: Dari Dzul Hulaifah, dari tempat Rasulullah shollallahu ’alaihi wasallam berihram. Orang itu berkata: Saya ingin berihram dari masjid dekat kuburan beliau. Imam Malik mengatakan: Jangan, saya khawatir kamu tertimpa fitnah. Orang itu berkata pula: Fitnah apa? Bukankah SAYA HANYA SEKEDAR MENAMBAH BEBERAPA MIL SAJA? Imam Malik menegaskan: Fitnah apalagi yang lebih hebat dari sikapmu yang menganggap engkau telah mengungguli Rasulullah shollallahu ’alaihi wasallam mendapatkan keutamaan di mana beliau telah menetapkan demikian sementara kamu MENAMBAHNYA? Dan saya mendengar firman Allah Ta’ala: ”Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (Diriwayatkan oleh Baihaqi dan Abu Nu’aim)

Susan July 16, 2011 at 12:37 AM  

TIDAK ADA BID’AH HASANAH, SEMUA BID’AH ITU SESAT
“Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) MENGANGGAP BAIK pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Fathir : 8)

“Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (syaithan) menjadikan dia MEMANDANG BAIK perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (QS. Muhammad : 14)

Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhah al-Qurthubi dalam kitab 'al-Bida' dan larangannya (halaman 12) : 'Dari ash-Shalt bin Bahran, ia berkata : 'Ibnu Mas'ud pernah melewati seorang perempuan yang membawa alat tasbih yang digunakan bertasbih, lalu Ibnu Mas'ud memutusnya dan membuangnya. Kemudian ia melewati seorang laki-laki yang bertasbih dengan kerikil, maka Ibnu Mas'ud menendang dengan kakinya seraya berkata :'Kalian telah mendahului! Kalian menunggang bid'ah dengan kedhaliman dan kalian mengalahkan sahabat Muhammad shollallahu ’alaihi wasallam dalam ilmu.' Juga bid'ah adalah penyelisihan terhadap petunjuk Rasulullah shollallahu ’alaihi wasallam. Abdullah bin Amr berkata :'Saya melihat Rasulullah shollallahu ’alaihi wasallam menghitung ucapan tasbihnya dengan tangan kanannya.' (HR Abu Daud (1/235) dan Tirmidzi (IV/255) dan ia menghasankannya)

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata: “Maka berhati-hatilah kalian dengan hal-hal yang diada-adakan, karena SETIAP hal yang diada-adakan adalah sesat.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud (4611).

‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “TELADANILAH dan janganlah kalian berbuat bid’ah, karena kalian telah dicukupi.” Diriwayatkan oleh Ad-Darimi (211).

‘Utsman bin Hadhir berkata: “Aku masuk menemui Ibnu ‘Abbas, lalu aku berkata: “Nasehatilah aku”. Beliau (Ibnu ‘Abbas) lantas berkata: “Iya, wajib atasmu untuk bertakwa kepada Alloh dan beristiqomah, TELADANILAH dan janganlah kamu berbuat bid’ah.” Diriwayatkan oleh Ad-Darimi (141)

Seorang lelaki menuliskan surat kepada ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz (Khalifah/Tabi’in/cucu Umar bin Khothob) menanyakan tentang permasalahan Al-Qodar, lalu beliau menjawab dengan menuliskan : “Amma Ba’du, Saya mewasiatkan kepada anda untuk senantiasa bertakwa kepada Alloh dan bersederhana di dalam menunaikan perintah-Nya serta meneladani sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, meninggalkan segala hal yang diada-adakan oleh kaum yang gemar mengada-adakan bid’ah setelah sunnah beliau berlalu dan terpenuhinya semua tanggung jawab beliau. Maka wajib atas anda menetapi sunnah karena sesungguhnya sunnah itu dengan izin Alloh adalah keterpeliharaan bagi anda...” Diriwayatkan oleh Abu Dawud (4612)

Anonymous August 10, 2011 at 9:08 PM  

hehehe....
hebat...hebat...hebat

saudara2 ku semuslim emang hebat semua Dalil di lahap mulai dari yg shahih dan yg tidak shahih

tapi....

apakah semua itu dilaksankan dalam kehidupan se hari2 jangan2 hanya untuk berdebat aja bru di keluarkan tapi dalam kehidupan sehari2 tidak di laksanan....

sekarang banyak orang bisa ber dalil dan dan mengerti ayat2 Al qur`an tpi cuman sepenggal2
dan mungkin meraka belum paham maksut dalil dan ayat itu tpi mereka sudah bisa menggurui orang2 yg udah belajar ber tahun2 dan membaktikan dirinya hanya untuk Allah

kalo hanya mendalil semuanya jga bisa wong tinggal baca buku atau kopi paste aja uda jadi

tpi....
seberapa cintanya sih Anda2 semua kepada Allah???
seberapa banyakah waktu anda semua untuk ibadah kepada Allah???

janganlah kalian saling menyalahkan
islam itu indah
islam itu punuh cinta kasih
islam itu lentur tidak kaku

coba plajari benar2 kitab suci Al Qur`an dan maknai dengan benar

mohon instropeksi diri kita sendiri2 sebelum mengomentari orang lain

wassalam

Abdullah August 26, 2011 at 5:37 PM  

he..he..he anda hebat, anda telah memberi penilaian atas ilmunya orang yang belajar bertahun-tahun. Saya salut pada anda karena anda dapat membantah cara dakwah ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dan para sahabat lainnya yang disebutkan diatas yang berdakwah karena Allah diatas cinta atas umat ini.

Unknown October 6, 2011 at 11:30 PM  

smua bid'ah dalam urusan agama itu sesat..
smuah bid'ah dalam urusan dunia hukum asalnya boleh..
alangkah indahnya islam jika disampaikan oleh orang2 berilmu, yang selalu menyandarkan kepada al quran dan as sunnah.

Ahlussunahhhh October 8, 2011 at 12:46 PM  

Hanya Allah SWT yang Maha Tahu...

Sesama muslim janganlah saling menjelek2an apalagi saling tuduh sesat menyesatkan. Ukhuwah adalah WAJIB dan harus dikedepankan. Mestinya setiap muslim berprinsip "BAGIKU ADALAH AMALKU DAN BAGIMU ADALAH AMALMU". Semuanya punya dalil masing2 dan keyakinan amaliah tidak dapat dipaksakan. Silahkan kerjakan yang diyakini tanpa harus menghina yang berbeda.

Siapapun orangnya mohon untuk tidak merasa paling benar sendiri dengan menyalahkan orang yang berbeda pendapat. Boleh untuk berkeyakinan mengungkapkan dalil2 yg dianggap shahih tp bukan berarti menfitnah ynang berbeda pendapat.

Apakah dengan mengungkapkan dalil2 quran dan hadist dan msh tetap menjelek2kan dan menghina orang lain akan dipandang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya?

Apakah Allah SWT senang dengan orang2 yg hanya suka mengungkapkan dalil ini dalil itu yg belum tentu ia laksanakan tp hobinya suka mengungkit2 kejelekan saudaranya? Meskipun tujuannya baik dan mulia? Apa yg dipikir baik n mulia oleh kita blm tentu Allah akan memandang baik dan mulia.

Sungguh ironis umat Islam sekarang ini pdhal Rasul SAW dan 3 generasi terbaik umat tidak pernah saling mencela meski berbeda.

Rasulullah SAW sendiri berpesan, "SESUNGGUHNYA UMATKU TIDAK AKAN BERSEPAKAT ATAS KESESATAN. JIKA KAMU MELIHAT SUATU PERBEDAAN MAKA WAJIB BAGIMU MENGIKUTI AL-SAWAD AL-A'ZHAM (MAYORITAS UMAT ISLAM)". Tinggal pikirkan sendiri, sejak dulu (zaman 3 generasi terbaik) sampai sekarang (zaman akhir), di seluruh dunia siapakah yg menjadi mayoritas. Kalo mau berpikir jernih pasti tahu yang menjadi MAYORITAS.

Berhati-hatilah wahai saudaraku atas paham2 yg banyak bermunculan akhir2 ini yg dibawa oleh mereka yg mengatasnamakan ULAMA MUTAKHIRIN, paham MINORITAS.

IKUTILAH MAYORITAS, IKUTILAH MAYORITAS, IKUTILAH MAYORITAS

ITTABI'U AL-SAWAD AL-A'ZHAM !!!

Ahlussunahhhh October 8, 2011 at 1:12 PM  

Nabi SAW bersabda: "Ikutilah mayoritas (umat Islam)". Dan ketika mazhab-mazhab yang benar telah tiada, dengan wafatnya para imamnya, kecuali empat mazhab yang pengikutnya tersebar luas, maka mengikutinya berarti mengikuti mayoritas, dan keluar dari mazhab empat tersebut berarti keluar dari mayoritas (Muhammad Bahith al-Muthi'i, Sullam al-Wushul Syarah Nihayah al-Sul, Mesir, Bahrul Ulum, t.th., jilid III, h.921 dan jilid IV h.580 dan h.581)

Dan barang siapa yang tidak mengikuti salah satu dari mereka (imam-imam mazhab) dan berkata: "Saya beramal berdasarkan al-Quran dan Hadits", dan mengaku telah mampu memahami hukum-hukum al-Qur'an dan Hadits, maka orang tersebut tidak bisa diterima, bahkan termasuk orang yang bersalah, sesat dan menyesatkan, terutama pada masa sekarang ini dimana kefasikan merajalela dan banyak tersebar dakwah-dakwah yang salah, karena ingin mengungguli para pemimpin agama padahal ia di bawah mereka dalam ilmu, amal, keadilan, dan analisis (Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili, Tanwir al-Qulub fi Mua'amalah 'Allam al-Ghuyub, Beirut Dar al-Fikr, 1414 H, .75)

IKUTILAH MAYORITAS, IKUTILAH MAYORITAS, IKUTILAH MAYORITAS

ITTABI'U AL-SAWAD AL-A'ZHAM !!!

elmahiro October 9, 2011 at 1:35 AM  

subhanalloh....Allah tunjukkan kami kebenaran yang akan kami pegang teguh selamanya,..Allohuakbar,,engkau maha kuasa ya Allah...tunjukkan kami..

Anonymous October 14, 2011 at 6:23 AM  

(SALAM ASWAJA NU MEMANG OK BOSS. POKOKE OK ) REPOT NGOMONG KARO WONG SING NGOTOT TOK, GAK GELEM MIKIR BLAS. AWAKE DEWE IKI YO NGLAKOI BID'AH BUKTINE INTERNETAN , FB AN, BLOG, HP, GAME POKOKE UWWWAKEH. LHA WONG SING NGILOKNO KABEH BID'AH DOLALAH IKU YO PODO NGLAKONI BID'AH KABEH. LEK GAK GELEM BID'AH YO OJO INTERNETAN, OJO NGGUNAKNO HP, OJO NGGUNAKNO AC LAN SAKTERUSEEEE.(ASWAJA-NU MLG)

Anonymous October 18, 2011 at 8:54 AM  

hehe,drpd dbat mnding k hadis ja sapa ahlussunnah tu,yaitu:
1."mayoritas umatku akan slmt" (hadis).jd cari yg myorits. asy'ariyyah&mad'uridiyyah dianut 90%umat islam sdunia.
2."yaitu ajaran yg dpake shbt2ku" (hadis).tu yg trpcah jd asy'ariyyah (yg... dianut 4madzhab)&mad'uridiyyah.
3."konstantinopel(istambul)psti akn dkuasai,sbaik2 pmimpin adl yg brhsil mnguasaix..."(hadis).trnyata yg bs adl sultn muhammad fatih yg mnganut asy'ariy mad'uridiy. hadis ni eksplisit jlskn klo nb tau pa yg blm trjadi

Anonymous October 18, 2011 at 8:32 PM  

hehe,drpd dbat mnding k hadis ja sapa ahlussunnah tu,yaitu:
1."mayoritas umatku akan slmt" (hadis).jd cari yg myorits. asy'ariyyah&mad'uridiyyah dianut 90%umat islam sdunia.
===
bagaimana dgn hadist, berbahagialah al ghurobah?

2."yaitu ajaran yg dpake shbt2ku" (hadis).tu yg trpcah jd asy'ariyyah (yg... dianut 4madzhab)&mad'uridiyyah.
===
dikalangan para sahabat tidak mengenal sholawat nariyah, klo meninggal tidak ada tahlillan 3,7,40,100,1000 hari. para sahabat setiap hari membaca quran, bukan tiap malam jumat baca yasinan.

3."konstantinopel(istambul)psti akn dkuasai,sbaik2 pmimpin adl yg brhsil mnguasaix..."(hadis).trnyata yg bs adl sultn muhammad fatih yg mnganut asy'ariy mad'uridiy. hadis ni eksplisit jlskn klo nb tau pa yg blm trjadi
===
turki sekarang berpaham sekuler mas...dan itu jauh dari ajaran islam.

klo mau selamat kembali ke alquran dan hadits2 shohih saja.

Anonymous October 18, 2011 at 8:37 PM  

(SALAM ASWAJA NU MEMANG OK BOSS. POKOKE OK ) REPOT NGOMONG KARO WONG SING NGOTOT TOK, GAK GELEM MIKIR BLAS. AWAKE DEWE IKI YO NGLAKOI BID'AH BUKTINE INTERNETAN , FB AN, BLOG, HP, GAME POKOKE UWWWAKEH. LHA WONG SING NGILOKNO KABEH BID'AH DOLALAH IKU YO PODO NGLAKONI BID'AH KABEH. LEK GAK GELEM BID'AH YO OJO INTERNETAN, OJO NGGUNAKNO HP, OJO NGGUNAKNO AC LAN SAKTERUSEEEE.(ASWAJA-NU MLG)
====
klo bid'ah pengertiane koyok ngene, berarti raine awake dewe yo bid'ah....krn raine awake dewe ga ono ndek jaman nabi.
nek ngaji iku seng bener lan jangkep. ojo turu, rokokan trus moleh.

ciri bid'ah seng dilarang iku :
1. biyen sahabat iso nglakoni, tapi ga dilakoni karo sahabat. contohne...tahlillan kematian 3,7,40,100 hari..para sahabat iso nglakoni tapi ga dilakoni.

Anonymous October 18, 2011 at 8:56 PM  

Rasulullah SAW sendiri berpesan, "SESUNGGUHNYA UMATKU TIDAK AKAN BERSEPAKAT ATAS KESESATAN. JIKA KAMU MELIHAT SUATU PERBEDAAN MAKA WAJIB BAGIMU MENGIKUTI AL-SAWAD AL-A'ZHAM (MAYORITAS UMAT ISLAM)". Tinggal pikirkan sendiri, sejak dulu (zaman 3 generasi terbaik) sampai sekarang (zaman akhir), di seluruh dunia siapakah yg menjadi mayoritas. Kalo mau berpikir jernih pasti tahu yang menjadi MAYORITAS.
====
pertama2 teliti dahulu derajat haditsnya.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amr bin al-’Ash radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara dan ketika itu kami berada di sisi beliau, “Beruntunglah orang-orang yang asing.” Kemudian ada yang menanyakan, “Siapakah yang dimaksud orang-orang yang asing itu wahai Rasulullah?”. Maka beliau menjawab, “Orang-orang salih yang hidup di tengah-tengah orang-orang yang jelek lagi banyak [jumlahnya]. Orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada orang yang menaati mereka.” (HR. Ahmad 6362 [13/400], disahihkan al-Albani dalam Shahih w a Dha’if al-Jami’ 7368 [3/443] as-Syamilah)

Hadi October 19, 2011 at 7:09 AM  

pertama2 teliti dahulu derajat haditsnya.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amr bin al-’Ash radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara dan ketika itu kami berada di sisi beliau, “Beruntunglah orang-orang yang asing.” Kemudian ada yang menanyakan, “Siapakah yang dimaksud orang-orang yang asing itu wahai Rasulullah?”. Maka beliau menjawab, “Orang-orang salih yang hidup di tengah-tengah orang-orang yang jelek lagi banyak [jumlahnya]. Orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada orang yang menaati mereka.” (HR. Ahmad 6362 [13/400], disahihkan al-Albani dalam Shahih w a Dha’if al-Jami’ 7368 [3/443] as-Syamilah)

--> Hadits tersebut tidak menunjukkan bahwa Mayoritas umat Islam adalah jelek & durhaka. Yang durhaka (kafir) di dunia ini mmg banyak dan beruntunglah kita yang masih tetap shaleh, namun dalam masalah "pemahaman" Islam kita diminta untuk mengikuti Al-Jama'ah yaitu mayoritas umat Islam.

Klo antum minta meneliti hadist ttg Al-Jama'ah justru antum sendiri yang harus meneliti siapa ualama hadist sesungguhnya. Kok keshahihan hadist mengikuti Albani, apa kapasitas dia padahal dia jauh dari gelar Al-Hafidz. Belajarnya pun bukan dari para pemangku sanad Hadist. Kok bisa dijadikan rujukan untuk shahih tidaknya hadits. Astaghfirullaah.

Hadi October 19, 2011 at 7:20 AM  

Bagi Antum ayng suka potong sana-sini fatwa Imam Syafi'i & Imam Malik sadarlah. Tuliskanlah secara lengkap fatwa beliau berdua. Udah jelas-jelas dalam kitabnya beliau berdua menyimpulkan bahwa Bid'ah itu ada 2 : terpuji & tercela.

Umat Islam seluruh dunia juga udah ngerti itu. Tinggalkanlah kebiasaan para Salafi/Wahabi memotong-motong fatwa para ulama, antum tidak berhadapan dengan orang-orang awam yang bodoh yang tidak mengerti Kitab-kitab Salaf.

Anonymous October 24, 2011 at 9:13 AM  

adakah blog kaum sa-wah yg mudah comment tanpa moderasi spt di sini?
bisa tunjukkan...?

NU TOBAT November 10, 2011 at 4:16 AM  

DAN JANGAN LUPA.....
MAYORITAS PENDUDUK DUNIA ADALAH ORANG YANG TIDAK ISLAM SEBAGAIMANA ISLAMNYA ROSULULLOH NABIYYUNA MUHAMMAD SHOLLOLLOHU ALAIH WASALLAM.
INGAT...................
WALAKINNA AKTSAROHUM LA YA'QILUN
WALAKINNA AKTSARONNASI LA YASYKURUN.
SIAPAKAH YANG BERAKAL? JAWABNYA ROSULULLOH DAN PENGIKUTNYA YANG MERASA PUAS DENGAN SUNNAH ROSULULLOH, SEHINGGA IA TIDAK BERANI MENGOTAK ATIK SUNNAH ROSULNYA. SEBAGIAMANA TELAH DIJALANI OLEH SHOHABAT RODHIYALLOHU ANHUM AJMAIN. YANG TAHLILAN (ALA HINDU)IKUT SIAPA??? HAYO.... YA IKUT AHLUSSUNNAH TAPI BUKAN AHLUSSUNNAH YANG DIBAWA DAN AMALKAN OLEH ROSUL DAN SHOHABATNYA.

Anonymous November 23, 2011 at 5:01 PM  

Anonymous October 24, 2011 9:13 AM

ada om, masuk saja ke FACEBOOK-nya FIRANDA ANDIRJA
http://www.facebook.com/firanda.andirja

tuch lagi rame tuch debat di FB-nya

ato langsung ke situsnya :
http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/214-nasehat-habib-habib-wahabi-kepada-habib-habib-sufi-syiah

Anonymous November 23, 2011 at 5:02 PM  

FIRANDA ANDIRJA
http://www.facebook.com/firanda.andirja

Hadi November 24, 2011 at 7:35 AM  

NU tobat
DAN JANGAN LUPA.....
MAYORITAS PENDUDUK DUNIA ADALAH ORANG YANG TIDAK ISLAM SEBAGAIMANA ISLAMNYA ROSULULLOH NABIYYUNA MUHAMMAD SHOLLOLLOHU ALAIH WASALLAM.

-->> Udah jelas-jelas bahwa maksud al-jama'ah adalah mayoritas umat islam. jelas ini berbeda maksudnya dengan mayoritas umat manusia. dan Al-jama'ah Islam tidak akan bersepakat dalam kesesatan, Rasulullah tidak mengatakan bhw mayoritas umat manusia (Al-Hadits). So, al-jama'ah ISlam dijamin yang mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
Rasulullah mengatakan laksanakan apa yang aku perintah & tinggalkan apa yang aku larang. Rasulullah tidak mengatakan jangan lakukan apa yang tidak aku lakukan. So, kalau Antum melarang-larang apa yang tidak dilarang Rasulullah, maka berhati-hati lah bahwa siapa antum???

Tahlilan ala Hindu? berikan sumber otentik bahwa tahlilan dari Hindu. kita tahlilan & mendoakan mayit bisa dilakukan kapan saja. maw hari kesatu, kedua, sampe ketujuh, ke empat puluh tidak masalah selama melakukan pada hari-hari tersebut tidak diyakini WAJIB atau SUNNAH. Karena memang tidak ada dalil yang menganjurkan ataupun melarang melakukan tahlilan pada hari-hari tersebut. maw diganti hari kedua puluh, ketiga puluh no problem karena tahlilan bisa dilaksanakan kapan pun. & Kami nahdliyin tidak meyakini bahwa hari kesatu sampe ketujuh setelah meninggal hari keempat puluh adalah Sunnah.

Hadi November 24, 2011 at 7:39 AM  

NU tobat
HAYO.... YA IKUT AHLUSSUNNAH TAPI BUKAN AHLUSSUNNAH YANG DIBAWA DAN AMALKAN OLEH ROSUL DAN SHOHABATNYA.

--> rasulullah, shohabat, tabi'in, sampe tabi' tabi'in. dan mazhab salaf 4 lah (mazhab syafii, hambali, maliki, hanafi) yang lahir pada masa tersebut. Jadi, para pengikut mazhab 4 lah yang jelas-jelas mengikuti Sunnah Rasulullah & Shohabat..

Anonymous October 25, 2013 at 5:13 PM  

Untuk pertanyaan dari Anonymous tgl 7 May 2011, inilah jawabannya:
http://www.heripurnomo.com/2013/07/jawaban-komentar-dialog-ulama-wahhabi.html?m=1

Post a Comment

Links Referensi Indonesia

Links Referensi Timur Tengah

Pengikut

http://mp3upload.ca/

  © Blogger template 'External' by Ourblogtemplates.com 2009 | Redesign by Jasa Pembuatan Blog Mung Bisnis

Back to TOP